Cerita bersambung: Jangan panggil aku tuan muda part 49
JANGAN PANGGIL AKU TUAN MUDA
Bramantyo geram setelah mendapat laporan dari anak buahnya,digebraknya meja sambil mengumpat panjang,rasanya ingin segera membalas sakit hatinya pada Arkhan.
Laporan anak buahnya yang menceritakan tentang berkumpulnya Arkhan,Aisha,pak rt Adi dan seorang wanita di rumah mbak Eno yang membahas tentang perjodohan membuat Bramantyo kalah satu langkah, rasa takut kehilangan Retno membuat Bramantyo ingin merebut Retno jadi istrinya.
Bramantyo berdiri didepan 5 anak buahnya yang sedang duduk didalam ruangan yang pengab itu,
Jangan panggil aku tuan muda part 48
"Pokoknya kalian harus mengawasi Arkhan, setiap gerak geriknya harus kalian laporkan kepada saya," kata Bramantyo penuh emosi.
Anak buahnya hanya mengangguk dan tak bersuara.
"Ingat jangan sampai lolos, apalagi kecolongan Arkhan dan Retno menikah dulu, kalau itu sampai terjadi kalian terima akibatnya," Bramantyo semakin keras suaranya.
Dan lagi lagi anak buahnya hanya mengangguk angguk saja.
"Jawaaaaabb...!jangan hanya diam," Bramantyo makin emosi
"Siaaapp juragan muda ! " serentak kelimanya berdiri dan menjawab.
"Sudah,sekarang kalian segera memantau Arkhan," perintah Bramantyo
"Siap bos,laksanakan," jawab mereka berdiri
Tapi kelima orang itu masih berdiri ditempat.
'Kenapa tidak segera cabut ?" teriak Bramantyo
Jangan panggil aku tuan muda part 47
"Bensin mobil habis juragan muda," jawab si gondrong.
"Kami juga butuh uang rokok juragan," sahut si ceking.
"Ahkk kalian ongkos terus ," kata Bramantyo mengambil uang dari kantong.
"Terima kasih ,kami tugas dulu," kata kelima orang itu sambil pergi meninggalkan Bramantyo.
Dikamar mbak Eno sedang mematut diri, hari ini rencana mau bertemu Bramantyo sesuai anjuran pak rt Adi yang akan menelepon Bramantyo.
Mbak Eno memantapkan hatinya, sesuai anjuran ustadzah bahwa nilai pernikahan adalah ibadah.
Mbak Eno membetulkan bros di jilbabnya, sambil membetulkan jilbab warna pink yang selaras dengan warna bajunya.
Walau tak mudah untuk melupakan segala rasa sakit hatinya, tapi tak bisa mengelak.
Bersambung ke: cerita bersambung Jangan panggil aku tuan muda episode 50