Cerpen (sedih) Sepotong kenangan keluarga
Fiksi - Sepotong kenangan adalah Cerpen sedih bikin nangis tentang keluarga, mengenai keluarga kecil, bercerita tentang ibu yang sakit sakitan dan ayah kehilangan pekerjaan.
Dikisah dalam cerpen sedih tentang kehidupan keluarga, anak bercita-cita jadi dokter tak bisa menolong ibu yang sakit sakitan hingga berpulang meninggalkan mereka.
Untuk lebih jelasnya kisah cerita dalam cerpen tentang keluarga sederhana, disimak saja cerpen keluarga sedih, dalam cerita pendek sepotong kenangan keluarga, berikut ini.
Judul Cerpen: Sepotong Kenangan Keluarga
Pagi itu, mentari terbit dengan hangatnya. Di dalam rumah kecil di pinggiran kota, terdapat sebuah keluarga kecil yang bahagia.
Ayah, ibu, dan seorang anak laki-laki bernama Bima. Mereka hidup dengan penuh cinta dan kebahagiaan, meskipun hidup mereka sederhana.
Bima adalah sosok anak yang ceria dan penuh semangat. Ia memiliki impian untuk menjadi seorang dokter, agar bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit, termasuk ibunya yang selalu mengidap penyakit paru-paru sejak lahir. Meskipun demikian, semangat Bima tak pernah surut.
Namun, suatu hari, nasib buruk menimpa keluarga kecil itu. Ayah Bima mendapatkan kabar bahwa ia telah kehilangan pekerjaannya. Mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menghadapi masa sulit ini.
Bima merasa sedih melihat keadaan orang tuanya, tapi ia berusaha tetap kuat dan mendukung mereka.
Hari-hari berlalu dan kondisi semakin memburuk. Ibu Bima harus sering dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang semakin kritis. Ayah Bima mencoba mencari pekerjaan baru, tapi sulitnya mencari pekerjaan di tengah situasi perekonomian yang sulit membuatnya frustasi.
Bima berusaha melakukan apa yang ia bisa untuk membantu. Ia membantu ibunya dengan membersihkan rumah dan mengurus adik-adiknya yang masih balita. Namun, beban hidup yang semakin berat membuat Bima mulai merasa tertekan dan kehilangan semangatnya.
Suatu malam, ketika Bima sedang duduk sendirian di kamarnya, ia mendengar suara isak tangis dari kamar sebelah. Ia mendapati ibunya yang lemah terbaring di tempat tidur, dan ayahnya yang berusaha tegar di sampingnya. Bima menghampiri mereka dan bertanya dengan hati-hati.
"Dik, ibu takkan lama lagi bersama kita," kata ibu Bima dengan lemah. "Kamu harus menjadi pahlawan keluarga kita sekarang. Tetaplah belajar dan jadilah dokter hebat yang kau impikan."
Bima terisak mendengar kata-kata ibunya. Ia mencium kening ibunya dan berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan impian itu. Ia tahu bahwa meskipun ibunya takkan lagi berada di sisinya, cinta dan dukungan dari keluarganya takkan pernah pudar.
Setelah beberapa minggu, ibu Bima berpulang meninggalkan mereka. Kesedihan yang mendalam menyelimuti keluarga kecil itu. Namun, Bima terus menguatkan diri dan berusaha memenuhi janjinya. Ia belajar dengan gigih dan meraih prestasi gemilang di sekolah.
Tahun demi tahun berlalu, dan Bima akhirnya berhasil mewujudkan impian menjadi seorang dokter seperti yang diinginkan ibunya. Namun, kebahagiaan Bima terasa hampa tanpa kehadiran orang-orang yang dicintainya.
Ayahnya yang selalu mendukungnya dengan penuh kehangatan, juga telah berpulang setelah berjuang dengan sakit yang tak tertahankan.
Kini, Bima menjadi seorang dokter yang berdedikasi tinggi, menyembuhkan orang-orang dengan penuh kasih. Ia mengenang dan merindukan keluarganya setiap hari, tetapi ia tahu bahwa mereka akan selalu hadir dalam hati dan setiap langkah hidupnya.
Cerita keluarga kecil ini mengingatkan kita akan kekuatan cinta dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Meskipun terkadang harus merasakan kehilangan dan kesedihan, cinta keluarga adalah anugerah yang tak ternilai harganya dan akan selalu membimbing kita melangkah dalam setiap fase kehidupan