Skip to main content

Sejarah: Massenrempulu Tana Salama (puisi bahasa duri enrekang)

Berikut ini adalah sejarah Massenrempulu dalam bentuk syair puisi bahasa duri enrekang menceritakan prihal sejarah dan asal mula serta nama-nama wilayah yang ada didalam kabupatan enrekang.

Syair puisi bahasa duri enrekang "Massenrempulu Tana Salama" ditulis oleh sejarawan enrekang Alm Udhin Palisuri.

Selengkapnya tentang puisi bahasa duri enrekang yang berisi sejarah Enrekang (Massenrempulu) dibawa ini.

MASSENREMPULU TANA SALAMA Oleh : Alm. Udhin Palisuri

Memandang Massenrempulu,
menyulam benang merah lontara' dan sejarah-,
puang mula tau dan simbolong manik,

Tegak berdiri eran dilangi/ berkuasa raja londong dilura,
bertahta anugrah puang matua
Massenrempulu dalam sejarah.menjulang tinggi,

Bambapuang,
tanah leluhur penuh berkah,
le'tomi eran dilangi,
tallanmi londong dirura.

Orang Massenrempulu bersaudara,
bercahaya wahyu ilahi,
sujud disajadah imam,
menyebut nama TUHAN

kusebut Duri karena Baroko,
kusebut Duri karena Anggeraja,
kusebut Duri karena Alla,
kusebut Duri karena Malua,
kusebut Duri karena Baraka

kusebut Maiwa sebut Battilang,
kusebut Maiwa sebut Tapong,
kusebut Maiwa sebut Rijappalauan,
kusebut Maiwa sebut Pariwang,
kusebut Maiwa sebut Matakali,
kusebut Maiwa sebut Pasang.

untuk Enrekang kusebut Palipada,
untuk Enrekang kusebut Embong Bulan,
untuk Enrekang kusebut Leoran,
untuk Enrekang kusebut Taulan,
untuk Enrekang kusebut Kaluppini,
untuk Enrekang kusebut Tindalun,
untuk Enrekang kusebut Madika,
untuk Enrekang kusebut Buttu Kabobong,
untuk Enrekang kusebut Buttu Sawah,
untuk Enrekang kusebut Buttu Londe-Londe,
untuk Enrekang kusebut Buttu Cui,
untuk Enrekang kusebut Buttu Tangnga

Dalam sholat malam yang hening, menyentuh hati dalam imam dan kearifan dengan keihlasan kejujuran dan ketulusan, berdenyut nama " ALLAH " dalam jantungmu, membaca doa berlinang air mata menembus tujuh lapis langit lewat firman dan ayat ayat tuhan.

Lontara menulis adat dan tradisi/lontara mengurai pesan leluhur/lontara menghias wajah sejahtera/lontara mewarnai kebudayaan/lontara mengisahkan tomanurung.

Tomanurung toriolo turun diLaan Latimojong /Tomanurung palipada dibukit palli posi tana Kaluppini/Tomanurung wellang rilangi di puncak bambapuang /Tomanurung tamboro langi di buttu kandora, kairo Mingkendek /Tomanurung Matindo dama dipuncak Batubolong

Tamboro langi dan Sandabiliq melahirkan kearifan lakipadada mengembara ke bawakaraeng kawin dengan muttiana Tana Ugi', Pattala bantang menetap di gowa, Pattala mera Opunna Wara di Tana Luwu. Pattala Bungan ratu di Malepongan Bulan Toraja.

Putih kulit bure. kulit pasalin to Malangke" JIO MOKO TEE DI BATU TO LANA ALA PUSAKA DADIKKU "IYAMO TEE TANAH DISANGAI DURI" (ini negeri yang bernama DURI)

Bambapuang saksi sejarah,
bambapuang gunung batu,
bambapuang mengukir langit,
bambapuang menjelma kehidupan,
bambapuang mengamuk bencana,
bambapuang dikutuk TUHAN,

Melawan kehendak dewata hidup sengsara londo londo,
suaranya pilu mengiris langit,

Tomatua Tondok, pake leluwa,
Pasalin Tomalangke merintih menyayat kalbu : '' SONGKAMI ERAN DI LANGI TALLANMI LONDONG DI LURA"

Bambapuang saksi sejarah ,
rura tenggelam, runtuh tangga di langit,

pesta rambu solo di Toraja,
pertama mendapat pembagian daging kepada o, mangandidit bambapuang.

Massenrempulu tanah amanah,tanah bersejarah.
Massenrempulu tanah berselimut adat dan tradisi,
Massenrempulu tanah pejuang dan pahlawan,
Massenrempulu tanah kelahiran,tanah nenek moyang,
Massenrempulu tanah pusaka, tanah tomanurung,
Massenrempulu tanah jangguara duduk diatas batu,
Massenrempulu tanah sa'jijian,sangleto,mangandi,
Massenrempulu tanah dalam kasih TUHAN.
Massenrempulu nafas dan cintamu,
Massenrempulu tanah leluhur warisan sejarah ,
Massenrempulu ayahmu dan ibumu,
Massenrempulu dalam iman dan taqwa,

Tanah makka tanah mapaccing,

Tanah massenrempulu tanah salama,
Tanah Duri,
Tanah Maiwa,
Tanah Endekan ,
Tanah di Galla,
Tanah kabusungi,
Tanah keramat penuh rahmat.

Demikianlah prihal sejarah kabupaten enrekan dalam bentuk syair dan puisi bahasa duri enrekang maiwa