Skip to main content

Cerpen Tentang Anak Yatim Piatu

Cerpen tentang anak yatim piatu adalah adalah cerita pendek tentang anak yatim piatu atau cerita singkat tentang anak yatim piatu menceritakan perjuangan seorang anak yatim piatu dengan judul cerita pendek Giovan si bocah yatim piatu

Bagaimanakah kisah cerita tentang anak yang ditinggal orang tuanya dalam cerpen singkat tentang seorang anak yatim piatu yang dipublikasikan blog fiksi ini.

Apakah berkisah seperti cerpen tentang anak yatim piatu yang harus mengurus adiknya atau bercerita serupa cerpen anak yatim yang malang yang menceritakan penderitaan anak yatim.

Untuk lebih jelasnya cerpen sedih anak yatim disimak saja dibawah ini contoh cerpen tentang anak yatim piatu atau cerpen tentang seorang anak yatim piatu dengan judul Giovan si bocah yatim piatu.

Giovan Si Bocah Yatim PiatuAuthor: Ersu Ruang Sunyi

Bocah itu memeluk lutut di antara gerimis yang menghujan, airmatanya mengalir bersembunyi di antara rintik, sesekali matanya menengadah menatap langit yang angkuh, lalu pandangannya kembali tertunduk menatap gundukan tanah merah yang kian basah.

Isak tangisnya bersahut-sahutan dengan kilat dan petir, tatapannya kembali kosong. Lalu ia meratapi kepergian wanita yang paling di sayanginya.

"Mah, kenapa meninggalkan aku sendiri di sini? Kenapa tidak mengajak dan membawaku ke surga?."

Ia kembali meremas gundukan tanah merah itu, gigil tak ia hiraukan. Matanya terpejam di antara batu nisan.

Ia terbangun di bawah sinar matahari yang mulai memeluknya dari gigil sisa hujan semalam.

____

"Mah, aku merindukanmu, tahukah engkau kini aku menjadi bocah yang tangguh? Mah, aku ingin sekali jika saat ini Mamah memelukku dengan rasa bangga, ketika bocah kecilmu yang sering di hina oleh orang-orang kini mampu tersenyum di hadapan orang tanpa rasa takut dan malu.

Mah Giovan sekarang tidak lagi di hina seperti dulu, sewaktu kita tinggal di gubuk kecil di belakang kandang sapi, milik pak Burhan. Karena Giovan sudah punya rumah, sudah punya mobil, harusnya Mamah menikmati kesuksesan Giovan saat ini.

"Mamah tahu tidak, setelah Mamah meninggalkanku orang-orang mengucilkanku, semua mencaci, memaki, menghujat, tapi karena makian dari mereka lah aku setegar dan setangguh saat ini "

Tak henti Giovan mencurahkan isi hatinya di atas pusara yang tak lagi bertanah merah, kini di atasnya sudah di beri bebatuan kecil.

Ingatannya terbayang masa-masa terakhir ibunya menghembuskan nafas terakhir, karena ia tak memiliki uang untuk berobat.
______

Flashback

Setelah ibunya meninggal Giovan tinggal di gubuk kecil yang bersebelahan dengan kandang sapi, untuk makan ia mendapatkan dari jatah sisa makan keluarga pak Burhan.

Ia selalu di bully karena tak memiliki orang tua dan hidup yang teramat miskin, saking miskinnya, hanya memiliki 2 baju, sampai mendapat istilah baju satu kering di badan.

Sangat berat bagi Giovan hidup sebatang kara di usianya yang baru 8 tahun, dengan keadaan yang miskin, ia merasa iri jika melihat anak-anak sebayanya berseragam putih merah dengan memakai sepatu dan menenteng tas, ia pun berkeinginan untuk sekolah namun keadaan yang tak mendukungnya.

Ketika pagi, Giovan akan mengendap-ngendap memasuki gerbang sekolah, dan ia bersembunyi di balik jendela untuk mengikuti pelajaran yang di terangkan oleh Bapak dan Ibu guru.

Giovan selalu berusaha mengingat apa yang di terangkan oleh guru tersebut setiap harinya. Dan siangnya Giovan akan memberi pakan ternak sapi milik Pak Burhan agar ia di beri jatah makan sisa keluarga pak Burhan.

Ia pun tak segan untuk membantu mengangkat pasir atau pun batu bata ketika ada yang membangun rumah, hanya agar bisa mengisi perutnya dengan sepiring nasi.
Ia juga tak pernah malu membantu mencangkul di ladang, ketika ada yang menggarap lahan di usianya yang masih anak-anak.

Sebagian orang yang mencelanya, ataupun yang membully nya tak pernah ia hiraukan, walau kadang kala ada yang menusuk di dasar hatinya.

Namun ia selalu menyempatkan waktu untuk ke sekolah dengan pakaian cumpang camping dan bersembunyi di balik jendela, sehingga ada salah satu guru yang mengetahui keberadaan Giovan, lalu ia di tanya kenapa mengintip di luar jendela.

Dengan jawaban polosnya yang ingin sekolah tapi tidak punya baju dan biaya, guru tersebut sangat terenyuh mendengar pengakuan Giovan, dan guru itupun mengijinkannya ikut belajar di ruang kelas, tanpa memakai seragam, guru itu memberi satu buku dan pensil kepada Giovan.

_____

Giovan menyeka airmatanya di atas nisan ibunya, ia bersimpuh dan berkata jika kesuksesannya saat ini tak lebih dari doa-doa yang pernah di panjatkan oleh ibunya. Dan berkat caci maki dari orang-orang yang menjadikannya selalu berusaha dan terus berusaha untuk sukses, agar ia bisa membantu sesama. Terlebih membantu orang yang susah

Ruang Sunyi, 26-02-20

Demikianlah cerita pendek tentang anak yatim piatu, semoga menginspirasi untuk menulis cerpen tentang seorang anak yatim piatu yang harus mengurus adiknya atau pun novel anak yatim piatu dan cerpen yang berkaitan dengan anak yatim.