Skip to main content

Cerita perjalanan kehidupan dibalik sepeda tua

Cerita perjalanan kehidupan dibalik sepeda tua adalah cerita mini atau cermin tentang sepada tua yang menjadi saksi sejarah perjuangan hidup.

Dalam cerita pendek tentang perjalanan hidup seseorang ini mencerita sepeda tua yang menjadi kenangan

Dan untuk lebih jelasnya kisah cerita tentang sepada tua disimak saja cerita perjalanan hidup singkat dibawah ini.

Cermin: SEPEDA TUA Athor: Mastom

Setiap kali aku ke sekolah naik sepeda tua peninggalan Kolonial Belanda, rasanya beda sama jaman sekarang.

Sepeda jaman sekarang lebih praktis dan lebih cepat mengejar cita-cita ketimbang sepeda tua yang jalannya rumit.

Sepeda tua sepeda terpedo itu sepeda milik ayahku yang setiap hari dipakai untuk berangkat kerja ke kantor.

Sekarang sepeda itu tinggal menjadi kenangan, setelah dipakai bertahun-tahun lamanya siap meninggalkan kita, sedih...

Sepeda yang penuh suka dan duka yang menghantarkan aku menjadi orang, sambil tersenyum ku lihatin sepeda ayah yang masih mengkilap catnya kini sepeda itu telah menjadi catatan sejarah bagi keluarga kami, dari sepeda itulah aku bisa apel malam minggu.

Pernah aku bilang sama ayah, "Yah...gimana kalo sepeda ini diganti dengan sepeda motor biar ayah bekerjanya nanti gak capek, dan cepat?" Waktu itu aku lagi tinggal di rumah ayah yang lama.

"Ngapain sepeda ini dijual? " tanya ayah duduk sembari menyeruput kopi.

"Maksudku gak dijual, Yah... sepeda ini kita museumkan di rumahku, biar aku cerita sama anak-anak, ini kalau gak dirawat akan menjadi barang rongsokkan, saya gak mau seperti itu biarlah aku yang menyimpannya,"

"Ya, terserah kamu, yang penting sepeda ini jangan dijual," kata ayah, kok tiba-tiba ayahku menangis.

Disini aku baru mengerti bahwa sepeda ini sangat berarti baginya bahkan sepeda ini bukan saja sebagai alat transportasinya akan tetapi lebih dari itu.

Ini istri yang ke dua," ujar ayahku.

Sepeda tua itu aku bawah ke rumah dan aku bersihkan setelah itu aku modif mulai dari ban hingga stang stirnya, terakhir sadel agar kalau ditumpaki pantat gak terasa panas, catnya yang kusam aku ganti dengan cat yang warnanya cerah, kebetulan ada tetangga tukang cat mobil.

Kini sepeda tua itu sudah berubah tidak seperti dulu lagi, sepeda yang penuh dengan warna kehidupan yang bikin aku semangat itu aku mendapat pujian biasanya ke kantor naik mobil tapi dalam kondisi tertentu aku naik sepeda.

Selain mengingatkan masa lalu juga memberikan arti yang sebenarnya bahwa kita hidup tak selamanya indah.

Bahkan yang indah-indah itu malah merusak mata, karena mata itu tidak hanya sekedar untuk berkaca tetapi yang paling mendalam untuk koreksi diri.

Sepeda tua biarlah tahunnya yang berlalu

Tapi semangatmu tak pernah padam meskipun api revolusi jaman menggerus tatanan kehidupan, kau tetap akan abadi.

Tamat