Skip to main content

Cerita bersambung: Jangan panggil aku tuan muda part 23

JANGAN PANGGIL AKU TUAN MUDA

Sore yang indah walau habis hujan,namun kehadiran pelangi membuat langit cerah,seperti Aisha yang sedang sibuk menyiapkan takjil di masjid di ramadhan ke tiga ini.

Aisha tampak anggun dengan rok panjang coklat susu,tunik berbunga kecil dan jilbab warna coklat tampak serasi,walau hanya dibeli di pasar kota namun busana Aisha selalu enak dipandang mata,itu karena Aisha pintar memadukannya.

Jangan panggil aku tuan muda part 22

Mungkin kalau berdandan wajah Aisha jadi mirip citra kirana,tapi karena sederhana Aisha biasa saja.

Sambil menghitung jumlah takjil,Aisha melihat keluar ketika sebuah motor sport parkir,dan turun lelaki tinggi besar berambut cepak,dialah Raymond teman kuliah Arkhan.

"Assalamualaikum, kamu Aisha ya," kata Raymond asal tebak.

"Walaikumsalam,iya,bener mas,ada apa ya," jawab Aisha lembut

"Betul juga tebakan ku,karena Arkhan suka cerita tentang kamu," kata Raymond berlogat batak

"Oh gitu ya mas," kata Aisha malu

"Iyalah,tahu kau kabar Arkhan,gak ke kampus,ditelepon juga gak dijawab," cerocos Raymond.

"Sama mas,saya telepon juga gak diangkat,katanya mas Arkhan pergi," terang Aisha

"Hah bicara apa kau,mana mungkin Arkhan pergi tak pamit,gak pantas untuk anak sealim dia," kata Raymond.

Jangan panggil aku tuan muda part 21

"Begitulah mas,maaf saya lanjut dulu ya,bentar lagi magrib,saatnya buka puasa," kata Aisha.

"Iya,boleh bantu gak ?" tanya Raymond

"Sudah mas duduk saja,nanti ikut buka bersama," kata Aisha

Raymond masuk ke Madjid dan duduk ditikar,sesekali melirik ke arah Aisha,ternyata benar juga cerita Arkhan kalau disini ada mutiara yang indah dan sangat berharga,Raymond merasa ada perasaan kagum pada Aisha.

"Mas ini ya takjil nya," kata Aisha

"Oh makasih " jawab Raymond

Duh mengapa,tiba tiba Raymond jadi salah tingkah dihadapan Aisha ,apakah jatuh cinta ?

Bersambung ke: Jangan panggil aku tuan muda episode 24