Skip to main content

Cerita bersambung: Jangan panggil aku tuan muda part 44

JANGAN PANGGIL AKU TUAN MUDA

Bunda serasa tak percaya mendengar kabar dari Arkhan, antara bangga dan tak iklhas jauh dari Arkhan membuat bunda merasa bimbang, dan itu terlihat raut wajah bunda yang tiba tiba meredup sedih.

"Bunda,kenapa diam ? Kalau bunda gak beri ijin ya Arkhan gak ambil beasiswa ini," kata Arkhan sambil memegang tangan bunda.

Bunda tak sanggup menjawab, hanya tiba tiba matanya sembab dan kemudian basah dengan air mata,Arkhan merupakan anak kesayangan dan kebanggan bunda, apapun permintaan dan keperluan bunda, Arkhan selalu siap untuk memenuhinya, namun bila tiba tiba Arkhan harus jauh di negara lain, mungkinkan bunda sanggup tanpa Arkhan.

Jangan panggil aku tuan muda part 43

"Bunda jangan menangis,bunda gak perlu jawab sekarang, bunda bisa berdoa dulu mohon petunjuk Allah, pantas tidaknya Arkhan menjalani beasiswa ini," bujuk Arkhan.

Bunda mengangguk dan tersenyum walau air mata masih membasahi pipinya,Arkhan memeluk bunda dengan penuh kasih sayang.

Siang ini mbak Eno akhirnya bisa pulang ke rumah,keluar dari mobil taksi online mbak Eno disambut mbak yang jaga rumahnya, dituntun masuk rumah dan dibawa tas tasnya, mbak Eno tampak senang bisa pulang ke rumah, setidaknya bisa menghirup udara segar dari tanaman di taman samping rumahnya, mbak Eno tidak masuk kerumah, tapi duduk diteras sambil menghela nafas tanda hari ini begitu bahagia karena dokter sudah menyatakan sehat dan normal kembali.

Jangan panggil aku tuan muda part 42

Mbak Eno mengambil koran yang menumpuk di meja,selama di rs tak ada yang membaca korannya,datang dan hanya ditumpuk di meja saja, dan mbak Eno terkejut ketika tangannya menyentuh buku harian bergambar mawar merah, jadi sejak kejadian itu buku diari masih tetap disitu, semoga tidak ada yang membacanya,batin mbak Eno.

"Ibu mau minum apa,biar saya buatkan," tawar mbak dengan lembut

"Ada jus mbak ?" tanya mbak Eno

"Ada jus jambu sama alpukat bu," jawab mbak

"Ya udah jus alpukat saja,jangan manis manis ya mbak," jawab mbak Eno

Mbak mengangguk dan masuk ke dalam rumah,mbak Eno tersenyum.

Bersambung ke: cerita bersambung Jangan panggil aku tuan muda episode 45