Skip to main content

Maaf memaafkan hadirkan tangis kebahagian (fatamorgana cinta part 19)

Sikap meminta maaf dan memberi maaf merupakan sikap yang sikap mulia dan sangat terpuji dengan catatan minta maaf yang tulus.

Mengenai tentang kata permintaan maaf, episode 19 fatamorgana cinta berkisah prihal saling memaafkan kesalahan masa lalu, dan untuk lebih jelasnya kisah cerita Maaf memaafkan hadirkan tangis kebahagian berikut ini.

Fatamorgana Cinta Part 19 Author : Ersu Ruang Sunyi

Beberapa hari menjaga Farel di rumah sakit, kak Arga sesekali mengirimi makanan yang di masak oleh ibu. Tapi pagi ini ia tak mengantar makanan karena aku akan pulang dulu ke rumah.

Rizkian pagi ini kuminta untuk menjaga Farel karena aku harus pulang dulu ke rumah, ada sesuatu yang harus ku ambil.

Gawaiku berdering dan terlihat kontaknya Farel memanggil di saat aku meminum susu yang telah di sediakan oleh ibu. Aku pun segera mengangkat panggilannya.

"Assalamualaikum."

"Embun, buruan kesini, tanteku menghajar Rizkian." terdengar suara Farel gemetar.

Tanpa menutup telponnya aku segera berlari keluar dan meminta kak Arga segera mengantarku ke RS.

"Kenapa buru-buru," tanya ibu yang lagi menyiapkan sarapan untukku.

"Ada sedikit masalah Bu."

Aku segera berlari ke luar rumah.

"Kak pakai motor aja." Aku memanggil kak Arga yang sudah menyalakan mesin mobilnya.

Karena kupikir jika pergi menggunakan mobil akan lama, beda dengan motor akan lebih singkat.

Sepanjang jalan pikiranku begitu khawatir. Karena aku tahu pasti, dengan emosi Tante nya Farel, karena mungkin Rizkian lah orang satu-satunya yang di benci oleh Tante nya Farel, karena sudah menghilangkan nyawa putranya.

"Ada apa dek? Kok kamu nampak khawatir banget?" suara kak Arga membuyarkan lamunanku.

"Tante nya Farel menghajar Rizkian kak ...," jawabku.

"Buruan kak nyetirnya," lanjutku lagi.

***

Fatamorgana Cinta Part 18

"Dasar pembunuh!! Ngapain kamu di sini hah?!!"

Seorang perempuan dengan tubuh tinggi semampai memukul Rizkian tanpa perlawanan.

"Tante hentikan!" teriak Farel dari atas kursi roda, berusaha untuk melerai.

"Kamu diam Farel, Tante akan buat perhitungan dengan pembunuh satu ini!! Walau Tante sudah lama tidak melihat mukanya, tapi Tante masih ingat dengan jelas yang membunuh anak Tante dan kamu seperti ini pun gara-gara dia kan?!"

Tante nya Farel menunjuk ke arah Rizkian.

Kembali tangan Tantenya Farel melayang karah Rizkian, tetapi tanganku segera menghentikannya.

"Ka-kamu! Siapa kamu? Berani-beraninya menghentikan saya?" tanyanya tegas.

"Saya Embun, temannya Farel, dan juga sahabatnya Rizkian," jawabku sambil melepaskan tangan Tantenya Farel.

"Maaf Tante, di sini banyak orang mari kita selesaikan masalahnya di ruang rawat Farel," lanjutku lagi, karena sudah ada beberapa security yang datang.

Setelah aku meminta maaf kepada pihak RS, kami semua pun masuk ke ruang rawat Farel.

Kak Arga yang tadinya hendak pulang, ia mengurungkan niatnya untuk pulang, karena kak Arga takut terjadi apa-apa denganku.

Hening.

Di ruang rawat Farel tak ada suara sedikitpun, semua saling menatap, terlebih dengan Tante nya Farel. Menatap Rizkian dengan merah padam, seolah ia sedang melihat sesuatu yang membuat darahnya mendidih.

"Tante, ada sesuatu yang harus Tante dengar."

Suara Farel membuyarkan lamunan semua orang. "

Rizkian tak sepenuhnya bersalah. Dulu jika Rizkian tidak melempar batu ke arah anak Tante, mungkin Rizkian lah yang akan menjadi korban, karena samurai yang di pegang oleh anak Tante mengarah ke leher Rizkian.

Fatamorgana Cinta Part 17

Rizkian melakukan itu hanya untuk melindungi dirinya. Rizkian waktu itu seorang diri, sedangkan aku dan anak Tante waktu itu sekian belas orang, mengkroyoknya. Dan, jika bukan karena Rizkian, mungkin saat ini pun, aku tidak akan bisa lagi melihat Tante, Rizkian lah yang menolongku dari brandalan itu.

" Farel berbicara panjang lebar, dan matanya mulai berembun saat ia berkata.

Tante nya Farel tak bergeming, tetapi tak lama kemudian ia terjatuh ke lantai, dengan tangis yang pecah.

"Tante gak apa-apa?" tanyaku sambil berusaha untuk membangunkan Tante nya Farel.

"Maafkan saya." Rizkian mencium kaki Tante Farel.

"Saya tidak bermaksud membunuh anak Tante, sewaktu di ruang sidang pun saya ingin meminta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam. Tapi Tante tidak pernah memberikan saya kesempatan untuk meminta maaf.

" Rizkian terus bersujud dan mencium kaki Tante nya Farel.

Farel terlihat membuang muka ketika Rizkian mencium kaki Tante nya.

"Tante, maafkan lah Rizkian Tan, sebenarnya yang salah saat itu adalah Aku, karena aku yang ngajak dan merencanakan untuk menghabisi Rizkian.

Tapi nyatanya orang yang dulu akan aku habisi, malah menyelamatkan nyawaku saat ini.

" Farel memajukan kursi rodanya dan mendekati Tante nya.

"Bagaimana Tante bisa memanfaatkan sedangkan anak Tante tidak akan kembali lagi dengan memaafkannya!" pekik Tantenya.

Fatamorgana Cinta Part 16

"Setidaknya anak Tante akan tenang di sana, jika Tante memaafkan Rizkian," bujuk Farel tak menyerah.

"Sekali lagi maafkan saya."

Kini Rizkian meraih tangan Tantenya Farel.

Tiba-tiba tangis Tante nya Farel pecah kembali.

Ada sesuatu yang tak pernah kuduga akan terjadi di depan mataku. Tantenya Farel tiba-tiba memegang bahunya Rizkian dan memeluknya.

"Kenapa waktu itu harus anak Tante yang menjadi korban?"

Rizkian mengusap pipinya yang tiba-tiba ada bulir bening yang jatuh di kedua pipinya.

"Maafkan saya Tante." Rizkian kembali mengulangi perkataan nya untuk kesekian kalinya.

"Iya, maafkan Tante juga, selama ini sudah menghujat kamu dengan cacian dan makian yang menghujam."

Ada tangis kebahagiaan kusaksikan, dengan memaafkan dan saling meminta maaf.

****

Aku bersandar di dinding kamar, menghela nafas panjang. Setelah kejadian tadi siang di RS.

Pada akhirnya Tante nya Farel memaafkan Rizkian.

Tadi ketika di RS aku melihat Maria sekilas, ketika ingin mengejarnya Rizkian mengalihkan pandanganku, ke dalam matanya yang teduh.

Rizkian lelaki yang kucintai dalam hidupku terlihat ada sebongkah kebahagiaan di sudut matanya yang teduh. Rizkian seorang lelaki yang baik yang kukenal beberapa tahun ini.

Tetapi jalan hidupku dan Rizkian tak semulus jalan tol. Ada restu yang harus ku dapatkan dari ibunya Rizkian.

***

Sore ini Farel akan pulang dari RS aku pun menjenguknya sebelum ia pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan pintu ruang rawat Farel, terlihat Tantenya tengah duduk di samping Farel.

"Assalamualaikum," sapaku sambil membukakan pintu.

"Wa'allaikumsalam." Farel dan tantenya menjawab berbarengan sambil menengok ke arah pintu.

Fatamorgana Cinta Part 15

Ada senyum yang terukir di sudut bibir Farel, senyum yang tak biasa.

"Embun," panggilnya sambil duduk dari pembaringannya.

"Hai, bagaimana keadaannya?" tanyaku sambil bersalaman ke Tante nya Farel.

"Sudah baikan," jawabnya sambil menatapku lekat.

"Hmm ... Sudah saling pandangnya, ini Tante loh bukan patung," goda tantenya sambil terkekeh.

Farel segera mengalihkan pandangannya dariku.

"Tante ini," seru Farel.

"Kalian sudah lama berpacaran?"

Tante Farel menatapku dan juga menatap Farel.

"Pacaran?!"

Aku dan Farel berseru bersamaan.

Tante Farel tertawa geli melihatku dan Farel yang sama-sama salah tingkah.

Bersambung Ke: Simfoni cinta dari jiwa yang lara