Cerpen inspirasi Islami: Kutinggalkan dia karena Allah
Cerpen Inspirasi Islami dengan judul kutinggalkan dia karena Allah adalah cerpen inspiratif singkat yang menceritakan cerita inspirasi kehidupan tentang pacaran dalam Islam.
Cerita inspirasi kehidupan islami yang dipublikasikan blog fiksi ini berkisah tentang seorang Mahsiswi yang rela memutuskan pacar karena berpedoman dengan salah satu Ayat dalam Al-Qur'an.
Jika ingin membuat cerpen motivasi islami, cerita pendek islami yang menginspirasi ini bisa dijadikan referensi sebagai inspirasi cerpen yang bagus dan contoh cerita inspirasi pendek pengalaman pribadi.
Bagaimana cerita lengkap cerita inspirasi dalam islam yang diterbitkan fiksi.puisibijak.com apakah bekisah seperti kutinggalkan dia karena Allah sampai nanti Allah mengembalikan nya lagi padaku, selengkapnya disimak saja dibawah ini
Kutinggalkan Dia Karena Allah Author: Nurjanah
Namaku Anisa aprilia, aku seorang mahasiswi disalah satu universitas dijakarta. Aku berkuliah di semester 3.
"Tasya,anter aku ke perpustakaan yuk," ucapku kepada Tasya, Tasya adalah sahabat kuliahku.
"Maaf yah nis,aku gak bisa anter," ucap Tasya padaku
"Ya udah deh aku duluan," ucapku dan langsung pergi ke perpustakaan.
Saat keluar dari perpus aku melihat seorang pria menghampiri ku, sebelumnya aku tidak pernah melihat dia ada disini.
"Permisi,boleh kenalan?" ucap dia sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman, aku pun membalas sapaan dari dia.
"Boleh, namaku Anisa aprilia, kalau kamu sendiri siapa namanya," ucap ku pada pria itu
"Namaku Gara,aku mahasiswa baru disini, cari tempat ngobrol yang enak yuk," ajak dia padaku, dan aku pun menyetujui nya.
Kami pun pergi ke kantin kampus untuk ngobrol-ngobrol ringan, sambil mengenal lebih jauh
Makin hari kami berdua makin dekat, setiap kali pergi ke kampus kami selalu bersama, Gara selalu menjemputku ke kost an untuk berangkat bersama.
Makin hari aku pun merasa aneh dengan perasaan ku,aku begitu gugup kala bertemu dengan dia. Apakah aku mencintai nya?.
Sampai suatu hari aku benar benar tak menyangka semua itu akan terjadi. Dia menyatakan perasaan nya terhadapku.
"Nis, sebenarnya aku tuh suka sama kamu sejak dari pertama kita bertemu, aku harap kamu juga mempunyai Persahabatan yg sama terhadapku, apa kamu mau jadi pacarku," ucap dia dengan penuh harap.
Aku pun tak menyangka jika dia mempunyai persaan lebih terhadapku. Aku pun menarik nafas panjang dan mengatakan bahwa aku juga mencintai nya.
"Kamu bener, berarti kita jadian," ucap dia dengan tersenyum dan aku pun membalas senyumannya.
Hari demi hari kami semakin dekat, jika tidak ada jam kuliah kami pergi untuk berlibur bersama. Tak terasa kami berpacaran sudah berjalan lima bulan.
Sahabatku Tasya selalu menasehatiku agar tidak terlalu dekat dengan Gara, karena kami bukan muhrim.
Sampai suatu hari Tasya mengajakku untuk ikut kegiatan keagamaan di kampus dan aku pun menyetujuinya.
"Dalam islam tidak ada istilah pacaran, bahkan pacaran pun dilarang. Dalam Al-Qur'an pun sudah dijelaskan
" Dan jangan lah kamu mendekati zina, sungguh zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk".
Untuk mendekatinya saja kita tidak boleh, apalagi sampai melakukannya,"ucap kak Medina dalam kegiatan keagamaan itu.
Saat mendengar semua penjelasan dari kak Medina, begitu membuat hati ini seperti ditusuk pisau.
Sampai suatu hari aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan Gara. Aku pun menghubunginya lewat SMS.
"Assalamu'alaikum, besok kita ketemu di taman kampus yah Gar,ada sesuatu yang harus aku omongin sama kamu,"
"Waalaikumsalam, iya Nis,"
Keesokan paginya aku pun sudah berada di taman kampus dan aku sedang duduk dikursi taman sedang menunggu Gara datang. Tak lama Gara pun sampai, lalu dia duduk di samping ku tapi aku berdiri berusaha menghindar dari nya.
"Apa yang kamu mau omongin Nis?" tanya Gara
Aku begitu tak bisa mengatakan ini semua,aku sangat mencintainya,tapi keputusanku sudah bulat untuk mengakhiri semuanya.
"Kita akhiri hubungan kita Gar," ucapku sambil menahan tangis
"Kenapa Nis? salah apa aku, selama pacaran kita gak ada masalah sama sekali," ucap Gara sambil berjalan kearahku dan aku pun menjauh dari dia.
"Maaf Gar, hubungan kita selama ini salah, dalam islam tidak ada istilah pacaran Gara, aku tak mau terjerumus dalam dosa, aku harap kamu ngerti apa yang aku maksud," ucapku sambil meneteskan air mata
"Iya nis aku paham apa yang kamu maksud, aku minta maaf karena sudah mengajakmu kejalan yang salah," ucap Gara sambil menunduk
"Sudahlah Gara, kita lupakan ini semua, kita jalani hidup kita masing-masing yah, jika kita berjodoh pasti kita akan bersama, aku duluan Assalamu'alaikum," ucapku dan langsung meninggalkan nya ditaman.
Aku begitu sedih saat itu karena harus berpisah dengan Gara, tapi aku tak mau membuat Allah marah, aku tak mau terjerumus dalam dosa. Dan aku yakin Allah telah menyediakan jodoh yang terbaik untuk hambanya.
----SELESAI----