Skip to main content

Cerita legenda danau maninjau - dongeng cerita rakyat sumatera barat

Cerita legenda danau maninjau - Dongeng rakyat Sumatera Barat. Cerita rakyat Nusantara yang dipublikasikan blog sejarah budaya adalah cerita rakyat dari sumatera Barat dalam kisah legenda sumatra tentang asal usul danau maninjau.

Beberapa waktu yang lalu dongeng rakyat dari sumatra legenda danau toba sudah dipublikasikan.

Dan untuk kali asal usul danau maninjau yang menceritakan cerita sejarah danau maninjau atau legenda sumatra barat tentang cerita rakyat danau maninjau di sumatera barat yang akan dikisahkan dalam bentuk dongeng dan cerita rakyat singkat padat dan jelas.

Sebagaimana diketahui danau maninjau terletak di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat yang memiliki keindahan alam, namun menyimpan cerita atau dongeng rakyat yang sudah turun temurun di ceritakan oleh masyarakat sumatra barat.

Nah bagaimana asa mula danau maninjau atau asal usul danau maninjau dalam kisah cerita rakyat dari Sumatera barat. untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini legenda sumatra barat danau maninjau.

Cerita Legenda Danau Maninjau - Dongeng Cerita Rakyat Sumatra Barat

Alkisah, di sebuah perkampungan di Kaki Gunung Tinjau, Sumatra Barat, hiduplah dua orang yang saling mencintai. Kedua orang tersebut bernama Siti Rasani dan Giran. Mereka ingin segera menikah, namun salah satu kakak dari Siti yang bernama Kukuban tidak menyetujuinya.

Ia tidak menyetujuinya dikarenakan dendam dengan Giran yang pernah mengalahkannya pada saat pertandingan silat dan menyebabkan kakinya terluka. Siti sudah berulang kali membujuk kakaknya untuk memberikan restu padanya, namun kakaknya tetap bersikukuh menentang cinta mereka.

Pada suatu hari, Giran dan Siti sedang pergi ke hutan untuk mencari obat untuk kakaknya. Dalam perjalanan pulang, rok yang dikenakan Siti tersangkut kayu yang berduri hingga sobek. Salah satu warga yang melihat kejadian tersebut menuduh mereka berbuat hal memalukan dan melanggar etika adat.

Oleh karena itu, Giran dan Siti digiring warga untuk diadili. Sidang adat memutuskan bahwa mereka bersalah dan sebagai hukumannya keduanya harus dibuang ke Kawah Gunung Tinjau agar tidak membawa malapetaka bagi penduduk.

Giran berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun tidak ada satu pun warga yang memercayainya. Di puncak Gunung Tinjau, sebelum mereka dibuang ke kawah, Giri berdoa kepada Allah. Dalam doa tersebut ia meminta Tuhan meletuskan gunung sebagai tanda bahwa mereka tidak bersalah.

Tidak lama setelah kedua pasangan tersebut dibuang, terjadilah letusan dahsyat di Gunung Tinjau. Hal itu menyebabkan gempa hebat dan menghancurkan seluruh pemukiman penduduk.

Bahkan, letusan tersebut menyebabkan kawahnya semakin membesar hingga menyerupai danau. Danau tersebut hingga kini disebut dengan nama Danau Maninjau.

Begitulah cerita rakyat sumatera barat dalam kisah tentang asal usul danau maninjau diulas dalam cerita rakyat singkat danau maninjau.

Legenda Danau Maninjau adalah salah satu dari berbagai macam kumpulan cerita rakyat nusantara ini sarat akan nilai moral. Pesan moral Legenda Danau Maninjau yang dapat dipetik adalah tidak boleh menyimpan dendam dan berprasangka buruk terhadap seseorang.

Seperti yang dikisah dalam Legenda Danau Maninjau, Giran dan Siti dituduh melanggar etika adat. Padahal mereka sama sekali tidak melakukannya. Untuk itu, Tuhan memperingatkan perbuatan keji tersebut melalui letusan gunung.

Demikianlah cerita legenda danau maninjau - dongeng cerita rakyat dar Sumatera Barat atau tentang cerita sejarah danau maninjau, semoga dapat menghibur dan mengenalkan tentang sejarah dan budaya Indonesia, terutama dalam cerita rakyat atau dongeng.