Skip to main content

Cermin: Mengharapkan cinta di panti asuhan

Menunggu jawaban cinta seorang wanita adalah hal yang membuat keingintahuan yang mendalam, karena ketika dalam keadaan menanti seperti ini artinya perasaan cinta sedang digantung.

Lebih menyakitkan lagi jika mengharap cinta yang tak pasti, namun itulah cinta, kita tak pernah tahu bagaimana cinta hadir dan akhirnya berlabuh di hati kita. Kita juga tak pernah menduga bagaimana cinta dalam sekejab bisa menjadi benci sementara benci bisa berubah menjadi cinta.

Nah kata kata berharap kepada seseorang adalah dalam cerita mini bertema mengharapkan cinta di panti asuhan dengan judul pulanglah bersamaku, berikut ini ceritanya.

PULANGLAH BERSAMAKU

"Jangan pernah memiliki mimpi yang berlebihan mas...." lirih Tia sambil menepis tangan Angga.

"Apakah aku terlalu berlebihan bila memiliki mimpi ingin bersamamu selalu, pulang dengan tujuan rumah yang sama. " jawab Angga terus memaksa menarik tangan Tia agar bisa menggenggamnya erat.

Sekali lagi Tia menepis tangan Angga. Memalingkan wajah, menatap langit sore, membelakanginya.

"Maaf mas, Panti adalah rumahku. Dan tentang mimpimu, aku masih ragu. Tidak semua memiliki rumah. Lihatlah mas sekumpulan orang di seberang jalan sana.

Setiap malam ditidurkan anak-anaknya di atas gerobak itu, agar dingin malam tidak terlalu menusuk tulang, sedangkan mereka beralas kardus tidur di lantai emperan toko."

"Tapi mereka masih memiliki mimpi" potong Angga.

"Mungkin .... Mereka hanya tahu membaringkan tubuh untuk melepas lelahnya. Mungkin mimpinya hanya ingin malam segera pergi. Kadang tidak semua harus menerima harapan mimpinya menjadi kenyataan."

Angga menghela nafas panjang. "Kamu benar, mimpi hanya penghias malam, hilang saat mata kembali terbuka. Panti ini adalah rumahmu. Dan aku tak berhak memaksakan mimpiku membawa dirimu untuk pulang bersamaku."

"Sekali lagi maaf mas, butuh waktu mempercayai seseorang. Sejak kecil aku sudah terbiasa berada di panti. Aku tak pernah tahu siapa ayah dan ibuku. Meski kadang amarah dan benci hadir tiba-tiba, aku masih bisa bersyukur, aku masih beruntung orang tuaku menitipkan di panti ini. Mereka tidak membuangku. Seperti mereka yang ditemukan di sungai, bak sampah, atau di tempat yang tidak diharapkan dalam kehidupan orang tuanya."

"Aku mengerti. Aku akan selalu tunggu jawabanmu. Aku akan datang kembali ke panti ini, tempat pulangmu setiap hari. Aku akan terus datang mempertanyakan mimpiku untuk pulang bersamaku. Aku akan berhenti, jika datangku adalah 'tidak' sebagai jawabanmu."

rbm-Garut, 03/03/2021