Cerpen lelaki yang malang (cintanya di tolak)
Cerpen lelaki yang malang adalah cerita pendek tentang seorang tenaga kerja wanita (TKW) menolak cinta seorang lelaki yang memanfaatkan facebook untuk mengodanya.
TKW dalam cerpen ini tidak seperti TKW lain yang sering dipandang negatif kebanyakan orang karena sikap dan prilakunya.
Untuk lebih jelasnya kisah cerita tentang seorang TKW yang menolak cinta lelaki yang malang disimak saja kisah ceritanyanya dibawah ini.
LELAKI YANG MALANG Author: Syukur Budiardjo
"Kau memang wanita tangguh!"
Lelaki itu berkata lirih. Tak ada orang di dekatnya. Sendiri dan mengetik naskah. Ia membayangkan wanita yang sedang bekerja di negeri asing yang jauh dari keluarga. Jauh dari suami yang dicintainya dan anak kecil semata wayang yang disayanginya.
"Jangan menangis! Hidup tak sekadar wacana yang indah terbaca, seperti puisi cinta yang mendayu-dayu! Yang ditulis oleh mereka yang sedang kasmaran," lelaki itu membatin.
"Hidup harus diwarnai dengan kerja keras! Meski dengan leleh peluh, percik darah, dan tetes air mata sekalipun!" lanjutnya membatin.
***
"Sekarang di sini sedang musim semi. Gedung-gedung pencakar langit disaput kabut dingin. Matahari seperti enggan menyapa! Tetapi, sepagi ini aku harus bekerja. Memasak. Ya, memasak! Ah, beginilah! Babu dapur!" kata wanita itu di pojok facebook.
"Master chef," balas lelaki itu.
"Oh, tak sekelas itu!"
"Jangan lupa, kirimi saya masakanmu!"
Sesaat, di kotak pesan yang dipandang lelaki itu, muncul serangkaian foto berbagai menu masakan.
"Boleh saya mencicipi! Hehehe ...!"
"Boleh!"
***
"Aku sedang membaca buku hingga larut malam seperti ini! Tugas-tugas kuliah menumpuk. You know, Sir!" kata wanita itu, juga di pojok facebook.
"Kau memang kutu buku!"
"Harus. Harus saya selesaikan kuliahku di sini. Pagi hingga sore aku bekerja. Malam membaca buku. Sabtu dan Minggu aku ke perpustakaan. Mencari referensi."
"Kau memang wanita tangguh!"
"Terima kasih!"
"Boleh saya menemanimu hingga kau terlelap mendekap buku-buku yang telah kau lahap?"
"Silakan!"
***
"Kau memang wanita tangguh. Juga cantik! Saya jadi kepincut!" kata lelaki itu di pojok facebook.
"Jangan merayu aku, Sir!"
"Mengapa?"
"Tidak boleh!"
"Ya, mengapa?"
"Aku sudah bersuami! Anakku satu. Laki-laki. Masih kecil. Kelas 1 SD."
"Oh, .... Maafkan saya!"
"Tak apa! Aku berharap Anda tetap menjadi sahabat saya! Yang dapat menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka! Sahabat! Oke Sir!"
"Baik! Kita bersahabat! Meski cuma di dunia maya!"
"Jangan sakit hati Sir! Di sini, di Hongkong, aku juga mempelajari manajemen kejujuran, persahabatan, dan masa depan!"
"Oh, tidak! Keterbukaan dan elegansi itu penting! Meski kini saya merasa sebagai lelaki yang malang!"
***
Malam kian larut. Bunyi kentongan terdengar dua kali dipukul petugas satpam kompleks perumahan. Lelaki itu merebahkan tubuhnya sesaat ke tempat tidur.
Lalu ia bangkit. Berjalan ke kamar mandi. Mengambil air wudu. Ia ingin pulang. Menumpahkan gebalau di hatinya kepada yang sangat dicintainya. Yang Maha Menghidupi!
Selesai