Skip to main content

Cerpen wanita muslimah meluluhkan hati seorang play boy

Cerpen wanita muslimah meluluhkan hati seorang play boy adalah cerita pendek bermakna Islami tentang wanita sholehah memikat hati seorang cowok yang mengaku play boy di sekolah.

Kisah cerita dalam cerpen tentang wanita muslimah dan seorang laki-laki yang takluk dengan pesona seorang wanita hatinya lembut, berawal dari seorang cowok yang ditinggal rombongan saat liburan sekolah SMA.

Jadi kisah ini bukan mengenai cerpen wanita muslimah hijrah bukan juga tentang cara meluluhkan hati wanita muslimah, karena cowok yang takluk kepada pesona wanita muslimah karena adab sikapnyanya.

Untuk lebih jelasnya cerpen wanita yang menginspirasi karena adab dan prilaku islami nya disimak saja tema cerpen wanita muslimah meluluhkan hati seorang play boy, dengan judul cerpen, kutemukan cinta dibelakang Bus, dibawah ini

Cerpen: KUTEMUKAN CINTA DI BELAKANG BUS Author: Fista Nanta

Namaku Hamzah, setiap tahun di sekolahku SMAN 1 Belitang diadakan wisata sekolah ke jawa, untuk melepas penat setelah ujian akhir kelas 3.

Aku berangkat bersama teman - teman serombongan dengan mengendarai dua mobil bus besar. Kami bersuka ria dalam perjalanan dan menikmati pemandangan yang tak setiap hari kami lihat.

Sampai kami di tempat tujuan kami serombongan mampir di beberapa tempat wisata seperti Borobudur , prambanan dan beberapa tempat wisata lain. Semua pun berjalan lancar dan penuh suka ria.

Aku merasakan kebahagiaan yang bertumpah ruah. Pada saat perjalanan pulang ke Sumatera , aku bersama rombongan singgah disalah satu hotel di Jakarta.

Di sinilah kebahagiaanku seakan terhenti, karena aku tertinggal dalam hotel. Tak satu barang atau uang yang turut tertinggal bersamaku. Aku sengaja meninggalkan semua di dalam mobil karena terlalu letih.

Dan karena letih itu pula aku tertinggal begitu saja. Dengan sengaja aku mencari tempat untuk istirahat yang tak terganggu oleh teman - temanku yakni di bawah kolong ranjang tidur.

Entah apa yang ada dalam pikiran rombongan wisata itu , bagaimana aku bisa tertinggal di tempat yang terasa asing bagiku. Aku di keluarkan dari hotel dengan tidak hormat dan badanku yang terasa lemah ,pikiran ku terasa kacau.

Ku susuri jalanan raya metropolitan hingga sampai di depan sebuah mushola perhatianku tertuju pada bangunan itu. Ku beranikan diri untuk masuk ke dalam tentu setelah izin penjaga mushola.

Ada rasa canggung aku beristirahat disini karena sejak akil baligh tak sekalipun aku pernah mengerjakan sholat. Dengan perut lapar dan rasa letih akupun segara tetidur. Entah berapa lama aku tertidur tiba -tiba saja terdengar suara sayup ditelinga.

" Anak muda bangun , ayo sholat zuhur" seorang bapak membangunkanku.

Aku bangkit , badanku terasa lemas dan aku berjalan mengambil air wudhu. Ku ingat - ingat bagaimana cara berwudhu yang pernah aku pelajari saat aku mengaji waktu kecil.

Sehabis sholat zuhur berjamaah aku tetap duduk di shaf sementara jamaah yang lain keluar meninggalkan mushola. Kini tinggal aku dan imam mushola yang membangunkanku tadi sedang berzikir. Selesai dari zikirnya dia menghampiriku.

" Siapa nama anda anak muda, saya tidak pernah melihat anda , sepertinya anda bukan anak kampung sini " Tanya Imam itu.

" Saya memang bukan anak kampung sini , nama saya Hamzah. Saya berasal dari sumatera dan saya sampai di sini karena saya tertinggal teman rombongan wisata "

Setelah mendengar ceritaku pak imam mengajakku ke rumahnya yang teletak di sebelah mushola. Dan langsung mengajakku makan siang bersama, sepertinya beliau tahu kalau saya sangat lapar.

Badanku terasa segar kembali. Seusai makan aku aku duduk sendiri di beranda sementara pak Handi pergi ke pasar. Aku tau nama beliau dari obrolan kami ketika santap siang tadi.

Tak habis pikir begitu mudahnya pak Handi percaya dengan orang asing tapi aku berujar takkan ku sia - siakan amanat ini, sudah begitu baik beliau kepadaku.

Tak lama dari itu , aku di datangi gadis cantik berhijab dengan seragam SMA. Aku merasa sudah biasa menghadapi seorang gadis karena aku juga seorang play boy di sekolah.

" Maaf , adek mau mencari siapa ? " tanyaku santai.

Maaf kakak , seharusnya saya yang bertanya . Kakak ini siapa ? "

Dari ucapan gadis ini aku bisa menerka kalau dia putri pak Handi

" Apa adek ini putri pak Handi " aku sedikit malu.

Dia mengangguk lembut dengan sifat malunya. Aku segera memperkenalkan diri dan ku beritahu bagaimana aku bisa berada di rumahnya agar dia tak berpikir aneh - aneh kepadaku.

" Maaf kakak saya masuk dulu. "

Gadis itu masuk tanpa mengatakan siapa namanya. Akupun juga tak berani bertanya banyak tentangnya aku sangat menghargai pak Handi.

Malam itu aku menginap dirumah pak Handi. Saat tengah malam aku terbangun ingin ke kamar kecil. Aku berhenti di depan kamar gadis itu , aku mendengar suara merdu lantunan ayat suci Al qur'an terlantun lembut oleh gadis itu.

Begitu merdu suara itu seakan menusuk hatiku. Dingin , syahdu dan tenang dada ini. Aku terpesona tak terasa menitik air mataku semakin lama semakin deras. Pesona itu menghilangkan rasa hajatku. Aku kembali ke kamar , ku tumpahkan rasa tak menentu di hatiku dengan tangisku yang tertahan suaranya.

" Betapa banyak dosa diri ini , tidak pernah tunduk padamu ya Allah. Malam ini ku saksikan makhlukmu yang begitu indah sedang melawan kantuk untuk menyembahmu . Ampuni dosaku ya Allah. Aku berjanji akan sekuat tenaga meraih ridhomu.. " sebuah keyakinan tumbuh bagai pohon baja di hatiku.

****

Paginya aku bersama pak Handi bersantai minum teh sambil mengobrol. Di tengah obrolan aku mengutarakan ke inginanku untuk mencari pekerjaan sedapatnya uangnya untuk bekal aku pulang.

" Nak Hamzah sebaiknya tidak perlu bekerja, nanti biar bapak musyawarahkan pada jamaah mushola tentang masalah yang sedang di alami nak Hamzah. Di sana ada para pengusaha yang dermawan. Bapak yakin ada yang mau membantu nak Hamzah "

Usul pak Handi sangat baik tapi aku menolak karena diriku tidak mau merepotkan lebih banyak pada pak Handi.

Siangnya aku segera pamit dari rumah pak Handi. Belum jauh aku melangkah meninggalkan rumah pak Handi tiba - tiba putri beliau menyusulku.

" Kakak bapak memberi sedikit uang untuk sekedar memenuhi kebutuhan sebelum kakak mendapatkan pekerjaan " ucap lembut gadis itu.

Aku berusaha menolak walau aku juga akan membutuhkan uang itu karena sudah terlalu banyak yang di berikan pak Handi. Tapi dengan begitu pandainya kata - kata putri pak Handi memaksaku sampai aku tak mampu untuk menolak uang itu.

Aku sampai berpikir begitu cerdas dan cermat kata - kata gadis itu akupun menggeleng kepala.

Gadis itu mampu meluluhkan hatiku dengan indahnya lantunan ayat suci , dengan sikapnya yang lembut dan alim dan dengan kecermatan menata kalimat ucapannya sampai seorang play boy seperti aku tak mampu walau hanya sekedar untuk bertanya " Siapa namamu ?"

****

Akhirnya akupun menemukan pekerjaan walau hanya sebagai penjaga toko. Hampir satu bulan aku di jakarta dan aku banyak belajar membaca buku tentang islam sambil menjaga toko. Aku juga berusaha untuk istiqomah beribadah.

Aku pulang setelah itu. Di belitang aku meneruskan kuliah sambil belajar agama di pesantren. Lima tahun aku lulus dan menjadi sarjana agama.

Aku ingat kisah tentang ku dulu kisah yang menuntunku menuju kehidupan yang benar dan dalam ridho Allah. Aku segera ke Jakarta karena takut gadis itu dilamar orang lain.

Aku lega dia masih lajang dan kuliah. Aku beranikan diri bertamu ke rumah pak Handi dan mengutarakan ke inginanku.

Pak Handi menyetujui dan aku mengajukan untuk berta'aruf dan aku baru tahu namanya, Zainab. Setelah lamaran di terima aku menikahi Zainab setahun kemudian setelah ia mendapat gelar sarjana.

Selesai