Skip to main content

Cerita bersambung: Jejak yang hilang part 04

Setelah bagian ketiga cerber jejak yang hilang yang menceritakan bagaimana bentuk kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.

Selanjutnya tentang cerita bersambung bahasa indonesia yang berjudul jejak yang hilang adalah bagian yang keempat.

Bagaimana kisah dalam cerbung jejak yang hilang dibagian empat ini, selengakapnya disimak saja kisah ceritanya berikut ini.

Cerbung: Jejak yang Hilang Part 04Author: Mayurha Shundharhi

Begitulah kasih seorang ibu yang tiada terbatas.

Dengan penuh kasih sayang Mama selalu menyiapkan segala keperluan anak-anaknya.

Pada saat sarapan pagi, Mama menanyakan tentang pria yang di tabrak oleh Syafa.

"Sayang siapa lelaki yang kamu tabrak itu nak"

Tanya Mama teduh.

Lihat juga: Jejak yang Hilang Part 03

"Entahlah Ma, Syafa juga tidak tahu"

Jawab Syafa.

"Seperti apa dia?, Maksud Mama coba sebutkan ciri-ciri orang itu"

Ucap Mama.

"Dia itu separuh baya, badannya tinggi besar, kulitnya putih bersih, Ma"

Syafa menjelaskan.

"Apa dia itu sering makan di restoran tempat kerja mu sayang?"

Tanya Mama.

"Syafa tidak tahu Ma"

Jawab Syafa.

"Ada apa Ma? Kenapa Mama tanyakan hal itu pada Syafa?"

Tanya Dirga heran.

"Mama ingin tahu saja sayang"

Jawab Mama' lembut.

"Ma, Dirga paham sikap Mama, Mama tidak pernah menanyakan tentang seseorang pun selama ini pada kami"

Ucap Dirga makin penasaran.

"Sayang sudahlah, segera selesaikan sarapannya dan segera berangkat"

Jawab Mama.

Sebenarnya ada satu hal yang sangat menggangu pikiran Mama, tetapi beliau berusaha mengendalikan diri dengan bersikap tenang di hadapan anak-anaknya.

{Siapa orang yang telah di tabrak oleh Syafa? Mungkinkah itu dia?, Tapi itu tidak mungkin! Hal itu tidak mungkin! Apa yang dia lakukan disini? Pasti itu bukan dia, tetapi benda ini~~~~?}

Mama menatap telapak tangannya,dan menatap lekat benda yang ada di genggaman tangannya.

{Kenapa benda ini ada di saku baju itu?}

Tetes mutiara bening meluncur jatuh membasahi pipi putih milik wanita yang selalu sabar itu.

****

"Syafa kamu sudah baikan?"

Rani, pemilik restoran menyapa Syafa.

"Ya Mbak"

Jawab Syafa.

"Cepat kamu temui Bapak Anggoro"

Titah Rani.

"Pak Anggoro?"

Tanya Syafa.

"Ya pria yang kamu tabrak kemarin"

Jawab Rani singkat.

"Mbak, apa dia akan menghukum saya?"

Tanya Syafa Takut.

"Temui saja dia, seterusnya terserah pada dia"

Jawab Rani.

Syafa berjalan ke salah satu ruangan dan seseorang telah duduk menunggu dirinya.

"Selamat pagi"

Sapa Syafa sambil membungkuk hormat.

"Pagi"

Jawab orang itu.

"Sekali lagi, saya minta maaf kepada anda, saya benar-benar tidak sengaja"

Ucap Syafa, masih dalam rasa takut.

"Hmm, bawa kemari baju itu"

Ucap pria itu.

"Ya Pak, ini bajunya sudah di cuci dan sudah di setrika"

Ucap Syafa.

Syafa berjalan mendekati pria itu dan menyerahkan pakaian yang telah terbungkus rapi.

Di luar kesadaran Syafa pria itu terus menatap lekat pada Wajah dan seluruh tubuh Syafa.

"Berapa usiamu?"

Tanya pria itu.

"23 tahun pak"

Jawab Syafa.

Lihat juga: Jejak yang hilang Part 02

"Cantik sekali kamu"

Ucap pria itu, dan hal itu membuat Syafa terkejut.

"Tidak juga pak"

Jawab Syafa.

"Kamu sudah punya pacar?"

Tanya pria itu.

"Belum pak"

Jawab Syafa canggung.

"Boleh kita makan malam, nanti di malam Minggu?"

Tanya pria itu.

"Tapi pak, saya~~"

Syafa tercekat dan bimbang.

"Aku akan datang kemari di malam Minggu, persiapkan dirimu, baik-baik"

Ucap pria itu.

"Ha~~!"

Syafa ternganga mendengar hal itu.

{Mau apa dia, ngapain ngajak makan malam bareng? Emang dasar buaya tidak tahu diri ! Sudah tua bukan nya banyak berbuat kebajikan dan bertaubat malah mau lakukan hal yang tidak benar! Dasar tua Bangka ! }

Umpat hari Syafa.

****

Sepulang dari restoran, Syafa langsung melemparkan tas sepatu dan baju yang dia kenakan, tidak lupa Syafa juga menendang apa pun yang berada di dekat kaki jenjang miliknya, hingga~~~~~

"Aw~~~!"

Tirta berteriak karena wajah tampannya pun menjadi sasaran pendaratan botol parfum yang di lemparkan oleh Syafa.

"Woi~~! Ngapain kamu? Semua kamu lemparkan seperti itu? Kamar sudah selayaknya kapal pecah!"

Teriak Tirta.

"Hih~~! Aku kesal~~!"

Jawab Syafa.

"Ada apa sih cantik? Kok kamu sampai emosi komplit gitu?"

Tanya Tirta sambil mengangkat dagu Syafa.

"Si tua Bangka itu~~!"

Ucap Syafa sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Siapa dan kenapa?"

Tanya Tirta.

"Dia minta aku temani saat makan malam, nanti di malam Minggu!"

Teriak Syafa sudah dengan air matanya.

"Maksudnya?"

Tanya Tirta.

"Tirta, lelaki tua yang bajunya aku bawa pulang kemarin~~~"

Syafa tidak meneruskan ucapannya, hanya tangis nya kini terlihat jelas.

***

{Siapa gadis cantik itu? Semenjak bertemu dan di tabrak oleh dia aku jadi tidak bisa tidur, Wajahnya~~, tata bahasa dan cara bicaranya, Hmm~~}

Anggoro Wijaksono, dia terus terkenang akan sosok Syafa.

Bersambung ke: Semoga malam minggu hujan lebat