Skip to main content

Cerber: Jejak yang Hilang part 07

Cerber jejak yang hilang, setelah sekian lama tak update dan terhenti di episode 06

Nah untuk cerita bersambung jejak yang hilang episode 07 berikut ini kisah ceritanya

Jejak yang Hilang Part 07 Athor: Mayurha Shundharhi

Tirta Kencana, pemuda itu telah berubah drastis, saat ini dia telah berwujud ayu lembut dan gemulai persis seperti seorang wanita.

Rani, yang dalam sepengetahuan Tirta adalah pemilik Restoran megah itu, juga tidak dapat mengenali Tirta, yang dia tahu gadis di hadapannya itu adalah Syafa Kencana.

"Syafa pak Anggoro ingin bertemu lagi denganmu, aku harap kamu bisa lebih baik untuk kali ini" Rani berucap.

"Ya Mbak, saya akan usahakan untuk tidak membuat kekacauan lagi" jawab Tirta dengan nada kemayu.

"Hari Rabu, Pak Anggoro ingin bertemu dengan mu, persiapkan diri kamu, dan yang paling penting kendalikan dirimu jangan membuat dia marah, kamu Paham!" Ucap Rani garang.

"Iya Mbak saya paham" Tirta menunduk.

Waktu yang di rencanakan sudah tiba, pagi itu di hari Rabu yang cerah~~~~~

"Tirta~~! Suara Mama terdengar keras dan nyaring memenuhi seluruh penjuru rumah.

"Ya Ma" jawab Tirta lembut.

"Sayang kamu yakin akan lakukan hal ini?" Tanya Mama.

"Hanya dengan cara seperti ini kita bisa tau di mana rumah kediaman pria itu Ma" jawab Tirta mantab.

"Baiklah, pergilah dan berhati-hatilah sayang, tuntaskan masalah ini dengan baik" titah Mama.

"Baik Ma, Tirta mohon pamit, mohon doa dari Mama" jawab dan pamit Tirta sambil mencium punggung tangan wanita anggun itu.

"Pergilah sayang, Mama akan selalu menjaga dan melindungi kalian selalu" ucap wanita itu teduh.

Akhirnya Tirta pun berangkat, Mama mengiringi kepergian nya dan juga mengantarkan kepergiannya dengan lambaian tangan.

{25 Tahun yang lalu, juga di hari Rabu, aku berjumpa dengan seseorang yang bernama Anggoro Wijaksono, dan hari ini di hari yang sama putraku juga akan menemui orang dengan nama yang sama, semoga saja dia adalah orang yang berbeda} tetes bening bergulir jatuh membasahi pipi Anisa Kencana.

***********

Dalam perjalanan menuju Restoran pikiran Tirta tidak tenang, dia gelisah, ada amarah yang sangat sulit dia kendalikan, dalam kekacauan hatinya dia melihat dari jarak yang tidak terlalu jauh dari dirinya, sebuah kursi roda meluncur dengan cepat, sementara di depan kursi roda itu ada mobil yang melaju kencang.

"AWas!" Tirta melompat dan menghadang kursi roda itu dengan cepat, telak kursi roda itu menabrak dirinya, tapi Tirta bersyukur orang ini bisa selamat.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Tirta/Syafa pada gadis di kursi roda itu.

"Ha~ya~ se~la~mat" nampak sangat kesulitan gadis itu bicara.

"Ya sudah aku bantu kamu ya" ucap Tirta seraya mendorong kursi roda itu lalu berhenti di depan satu Ruko megah.

" Aku rasa di sini sudah cukup aman, jadi aku antar sampai di sini saja ya?" Ucap Tirta, sambil melangkah pergi.

Di luar sepengetahuan Tirta, rupanya ada seseorang yang terus mengawasi gerak-geriknya sedari tadi.

{ Gadis yang sangat baik} orang itu bergumam.

**********

"Selamat pagi Pak" sapa Syafa.

"Pagi, segar dan semakin cantik saja kamu Syafa" jawab pria itu sambil mengusap pipi Syafa/Tirta.

"Biasa saja kok Pak, tidak tambah cantik juga" jawab Tirta kemayu.

"Lihatlah pipimu Semakin merah merona" ucap pria itu kembali mengusap pipi Syafa.

"Oh ini, mungkin kerena cedera cuaca panas Pak" jawab Tirta.

"Ya sudah ayo duduk" ucap pria itu.

Tirta hanya menurut saja.

Setelah semua menu makanan tersaji pria itu memerintahkan Syafa untuk makan.

"Makan yang banyak tidak perlu sungkan" ucapnya.

"Syafa menikmati makanannya dengan tenang namun siaga.

"Syafa, Boleh Om tau siapa nama Ibumu?" Tanya pria yang tidak lain adalah pak Anggoro.

"Untuk apa bapak tanyakan tentang Mama?" Syafa balik bertanya.

"Aku ingin melihat dan juga ingin bertemu dengan Ibumu" jawab Pak Anggoro.

"Untuk apa ingin bertemu dengan Mama?" Kembali Syafa bertanya.

"Lho memangnya gak boleh ya kalau Om ingin ketemu sama Mamamu?" Tanya pria itu.

"Untuk saat ini tidak boleh, saya harus izin dulu sama Mama" jawab Syafa cepat.

"Ok Om tunggu jawaban nya ya?" Jawab pria itu.

**********

"Apa pria itu ingin bertemu dengan Mama?" Tanya Mama saat Tirta menceritakan pertemuannya dengan Pak Anggoro.

"Ya Ma" jawab Tirta antusias.

"Mau ngapain ketemu sama Mama?" Teriak Mama.

"Ga Taulah Ma" jawab Tirta singkat.

"Mama belum mau ketemu sama dia, tapi terus selidiki dia, mau apa dia kepada Syafa!" Ucap Mama.

Bersambung~~~~